Jumat, 03 Januari 2014

Asesmen Sebagai Media Untuk Mengetahui Hasil Belajar Siswa




Ringkasan:
Asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Dari paparan pengertian asesmen itu dapat pula ditarik prinsip asesmen bahwa asesmen hendaknya dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan.  Asesmen juga memiliki tujuan yang mana tujuan dari asesmen secara umum adalah melakukan asesmen dalam proses pembelajaran adalah untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian proses pembelajaran. Asesmen memliki manfaat bagi berbagai pihak, antara lain bagi peserta didik, pendidik, sekolah, dan bagi orang tua peserta didik. Asesmen memiliki 2 kompenen yang saling berkaitan. Komponen pertama adalah mengumpulkan dan mencatat/merekam informasi tenang perkembangan dan belajar anak. Komponen kedua adalah menginterpretasi dan mengevaluasi semua informasi yang diperoleh. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan diukur yang mencangkup kognitif, afektif dan pisikomotorik yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan paparan diatas mengenai pengertiaan, tujuan fungsi dan manfaat asesmen, komponen asesmen dan hasil belajar dapat ditarik suatu pendapat atau pandangan bahwa memang benar asesmen itu bisa dijadikan media untuk mengetahui hasil belajar siswa yang mana dalam hal ini untuk mengetahui hasi belajar siswa tidak hanya berupa pengambilan nilai melalui ulangan akhir saja melainkan dilakukan secara komprehensif, terpadu dan berkesinambungan, sehingga dalam mengetahui hasil belajar siswa akan lebih konkrit dan pasti.


A.      Pendahuluan
Pembelajaran dapat diartikan sebagai sarana membelajarkan pebelajar yang artinya pembelajaran atau proses belajar merupakan suatu proses yang nantinya akan dapat merubah pola pikir siswa dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu dan dari yang mulanya berfikir sederhana menjadi lebih kompleks. Ketika seseorang belajar maka pikiran mereka juga ikut berkembang dan wawasan yang dimiliki juga bertambah. Belajar sebenarnya bisa dilakukan dan didapatkan dimana saja, contohnya dengan menonton berita, membaca buku, mendengarkan seminar dapat menambah wawasan yang dimiliki.
Selain dapat belajar dimana saja, secara resmi pemerintah sudah membuatkan temapat belajar yang dinamakan sekolah. Sekolah yang dibuat pemerintah ada SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas, dan ada juga jenjang yang lebih tinggi yaitu Universitas/Institusi. Sekolah atau tempat belajar yang disiapkan oleh pemerintah ini mempekerjakan tenaga ahli dibidangnya yaitu guru/dosen. Tenaga ahli atau biasa disebut dengan pengajar ini membantu dan membimbing para siswanya untuk mendapatkan ilmu yang lebih kompleks, karena terkadang ketika siswa itu belajar sendiri siswa mendapat kendala dan kurang memahami apa yang sedang mereka pelajari. Maka dari itu tugas guru/dosen ini membantu siswa untuk memahami apa yang kurang dimengerti dan tidak dimengerti oleh siswa.
Belajar di Sekolah tentunya ada target dan indikator yang ingin dicapai baik oleh guru maupun siswa itu sendiri. Untuk mencapai target itu diperlukan sebuah media. Media yang bisa membantu guru untuk menggetahui hasil belajar siswa bisa dengan Asesmen. Asesmen adalah pengumpulan bukti yang sistematik, berkelanjutan dan bertujuan selain itu Asesmen merupakan tahapan pengumpulan data. Dengan menerapkan Asesmen maka guru bisa membuat keputusan-keputusan mengenai kebutuhan-kebutuhan siswa, dan pedoman perencanaan program pembelajaran. Asesmen harus menjadi bagian yang tidak terpisah dari program pembelajaran. Selain itu guru juga perlu memperhatikan bukti-bukti belajar dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan para siswa. Bukti-bukti ini akan menunjukkan apa yang sudah diketahui siswa, dan apa yang masih perlu mereka ketahui. Bukti-bukti ini didapatkan dari proses Asesmen dan bukti-bukti ini nantinya akan membantu dalam proses penilaian serta akan membantu mengetahui seberapa besar mereka sudah menerima pembelajaran. Karena pengetahuan yang diterima para siswa tidak bisa hanya diukur dengan menggunakan tes akhir atau ulangan saja, melainkan untuk mengetahui hasil belajar siswa harus dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
Melihat dari paparan diatas, saya bermaksud merumuskan masalah mengenai apa yang dimaksud dengan asesmen sehingga dikatakan asesmen bisa digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa serta apa saja komponen-komponen asesmen yang bisa digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dimana rumusan masalah ini didasari oleh tujuan saya membuat makalah adalah untuk mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan asesmen sehingga dikatakan asesmen bisa digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa serta apa saja komponen-komponen asesmen yang bisa digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, saya membuat makalah ini sebagai bentuk penuangan ide atau gagasan sehingga bisa bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

B.       Isi
Pengertian Asesmen
Pengertian Asesmen Menurut Poerwanti secara umum, assesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah. Keputusan tentang siswa ini termasuk bagaimana guru mengelola pembelajaran di kelas, bagaimana guru menempatkan siswa pada program-program pembelajaran yang berbeda, tingkatan tugas-tugas untuk siswa yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, bimbingan dan penyuluhan, dan saran untuk studi lanjut.
Sementara menurut Robert M. Smith (2002) dalam Mawardi (2011) suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hasil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
Sedangkan Akhmad (2008) menyebutkan bahwa assesmen atau penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Berdasarkan pengertian asesmen dari 3 ahli diatas dapat disimpulkan bahwa asesmen merupakan kegiatan guru selama rentang pembelajaran untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik. Dari paparan pengertian asesmen itu dapat pula ditarik prinsip asesmen bahwa asesmen hendaknya dilakukan secara komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan.

Tujuan, Fungsi dan Manfaat Asesmen
Asesmen juga memiliki tujuan yang mana tujuan dari asesmen secara umum adalah melakukan asesmen dalam proses pembelajaran adalah untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian proses pembelajaran (Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd, 2011:12). Berdasarkan tujuan tersebut dapat dilakukan tindak lanjut yang merupakan fungsi asesmen, yang dapat berupa: (1) penempatan yang tepat, (2) pemberian umpan balik, (3) diagnosis kesuitan belajar, (4) penentuan kenaikan tingkat atau kelulusan pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.
Setelah mengetahui tujuan dan fungsi dari asesmen, asesmen ternyata juga memiliki manfaat bagi berbagai pihak  diantaranya:
a.    Bagi peserta didik, dapat mengetahui hasil dari kompetensi yang telah dicapai maupun belum dicapai. Berdasarkan informasi itu dapat memberikan motivasi bagi peserta didik yang belum mencapai kompetensi minimal serta bagi peserta didik yang sudah dapat mencapai kompetensi minimal akan berupaya mempertahankan prestasinya.
b.   Bagi pendidik, hasil dari belajar peserta didik dapat memberikan gambaran tentang keadaan peserta didik, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan sistem evaluasi yang digunakan.
c.      Bagi sekolah, tergantung pada proses pembelajaran yang telah terjadi. Sekolah dapat melakukan instrospeksi diri, apakah kondisi pembelajaran telah sesuai dengan standar pelayanan minimal sekolah atau belum.
d.  Bagi orang tua peserta didik, laporan hasil belajar yang tercermin dalam buku rapor akan memberikan informasi yang cukup bagi orang tua tentang tingkat keberhasilan anaknya disekolah.

Komponen Asesmen
Asesmen memiliki 2 kompenen yang saling berkaitan. Komponen pertama adalah mengumpulkan dan mencatat/merekam informasi tenang perkembangan belajar anak. Sebagai contoh misalnya dengan mengumpulkan dan mencatat apa yang dilakukan anak. Informasi ini dapat diperoleh dari pemangamatan, komunikasi, wawancara, portofolio, proyek, tes, checklis, hasil gambar/tulisan anak, foto, maupun rekaman suara. Melalui penggalian informasi yang dilakukan secara bertahap dengan pemangamatan, komunikasi, wawancara, portofolio, proyek, tes, checklis, hasil gambar/tulisan anak, foto, maupun rekaman suara yang tidak hanya menggunakan nilai akhir saja maka mengetahui hasil belajar siswa dengan asesmen sudah dilakukan. Sebab penilaian dari hasil belajar siswa tidak hanya dilakukakn dengan cara evaluasi atau ulangan semester saja melainkan secara bertahap.
Komponen kedua adalah menginterpretasi dan mengevaluasi semua informasi yang diperoleh. Hal ini bermenfaat dalam mebuat semacam keputusan atau penilaian tentang perkembangan anak. Misalnya apakah anak berada dalam tahap perkembangan atau telah mencapai perkembangan tertentu. Sehingga melalui komponen kedua ini kita sudah bisa mengambil keputusan tentang bagaimana hasil belajar siswa yang sebelumnya sudah kita nila secara bertahap dan berkelanjutan melalui penggalian informasi pada komponen pertama.
Kedua komponen diatas satu sama lain saling berkaitan, sebab melalui komponen pertama kita bisa melakukan komponen kedua yang nantinya akan membantu kita menarik kesimpulan apakah siswa sudah mengerti dan memahami pelajaran yang diajarkan atau tidak.

Hasil Belajar
Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Berikut beberapa difinisi hasil belajar menurut beberapa ahli:
1.  Purwanto (2011) hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Lebih lanjut lagi hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 
2.  Sudjana (2003) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar. 
3.    Hamalik (2003) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Dari difinisi yang diungkapkan oleh beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan diukur yang mencangkup kognitif, afektif dan pisikomotorik yang diberikan dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan paparan diatas mengenai pengertiaan, tujuan fungsi dan manfaat asesmen, komponen asesmen dan hasil belajar dapat ditarik suatu pendapat atau pandangan bahwa memang benar asesmen itu bisa dijadikan media untuk mengetahui hasil belajar siswa yang mana dalam hal ini untuk mengetahui hasi belajar siswa tidak hanya berupa pengambilan nilai melalui ulangan akhir saja melainkan dilakukan secara komprehensif, terpadu dan berkesinambungan, sehingga dalam mengetahui hasil belajar siswa akan lebih konkrit dan pasti. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui asesmen sebagai medianya dapat dilakukan dengan menerapkan komponen asesmen itu sendiri. Yang mana komponen pertama mengumpulkan dan mencatat/merekam informasi tenang perkembangan belajar anak dengan melakukan beberpa cara penggalian informasi dan komponen kedua menginterpretasi dan mengevaluasi semua informasi yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah siswa sudah memahami atau belum mengenai pelajaran yang diajarkan.

 Daftar Pustaka

Koyan, I Wayan. 2011. Asesmen Dalam Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Manihai, Roy. 2012. Pengertian Hasil Belajar Menurut Beberapa Ahli. Diakses di
Febrial. 2012. Asesmen Untuk AUD. Diakses di
Bima, Agoes Dwy. 2013. Makalah Asesmen. Diakses di

2 komentar:

  1. Kepada Yth.
    CEO / PEMILIK PERUSAHAAN / HRD / SDM / KEPEGAWAIAN
    Semangat Pagi !!!
    Disini kami bisa membantu Perusahaan Instansi Bapak Ibu untuk
    MEMETAKAN, MENGANALISA, MEMBEDAH, MENYINGKAP & MENGUNGKAP tabir Rahasia POTENSI dan KARAKTER dalam hal KOMPETENSI PEKERJAAN setiap karyawan dan pegawai secara DETAIL, CEPAT & AKURAT. Sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan PASSION nya wal hasil akan maksimal dalam bekerja dibidangnya (on The Right Man On The Right Job).
    Untuk selengkapnya silahkan hubungi kami di HP 0813 98 515657, 0858 90 333459, 0817 91 85625 atau buka di website kami www.gfast.id
    Salam
    Tim Gfast Indonesia

    BalasHapus