Selasa, 17 Desember 2013

Essay



A.      Tema Essay
Pengaruh Sekolah Terhadap Perilaku Dan Kepribadian Semua Pihak Di Sekolah
B.       Sub Tema
Pengaruh Kepribadian Guru Terhadap Kelakuan Peserta Didik
C.      Judul
Guru Panutan Siswa
D.      Isi Essay
Dewasa ini sering diberitakan mengenai peserta didik, baik itu tentang prestasi maupun penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh peserta didik. Kedua hal itu menjadi fokus pemerintah, sebab peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang akan meneruskan cita-cita bangsa dan nantinya akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan bisa bersaing di era globalisasi. Namun yang mendominasi pemberitaan mengenai peserta didik adalah penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.  Contohnya saja banyak peserta didik yang tawuran, mabuk-mabukan, merokok, dan balapan liar. Bahkan ada pula peserta didik yang mengendarai kendaraan tetapi belum memiliki ijin.  Seperti kasus yang baru terjadi akhir-akhir ini, yaitu kasus tawuran antar sekolah yang terjadi dibanyak tempat dan banyaknya anak dibawah umur yang masih menginjak bangku sekolah tertangkap merokok di sekolah. Yang mana semua pelaku dari contoh-contoh tadi merupakan anak yang masih menjdi peserta didik dan masih menginjak bangku sekolah.
Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh peserta didik itu disebabkan oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal. Namun pemerintah disini sudah berusaha menanggulanginya dengan cara menekankan pendidikan karakter dan budi pekerti kepada siswa, selain itu peranan guru disekolah juga sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa diluar sekolah. Guru tidak hanya bertanggung jawab ketika peserta didik itu berada di sekolah, namun guru juga bertanggung jawab terhadap kelakuan siswa di luar sekolah. Sebab guru juga merupakan orang tua siswa yang juga berperan membimbing siswa agar tidak berprilaku menyimpang.
Kelakuan menyimpang yang terjadi dilakalangan siswa akhir-akhir ini bisa dikatakan tidak luput dari peran guru di sekolah selain juga peran orang tua dirumah tentunya. Guru merupakan pembimbing bagi siswa, pengontrol dan penentu arah pembelajaran serta guru sebagai panutan siswa akan dijadikan contoh bagi diri siswa itu sendiri. Ketika guru berprilaku negarif maka siswa kemungkinan bisa mencontoh dan mengikuti prilaku guru tersebut. Siswa terkadang tidak akan memikirkan apakah itu baik atau buruk bagi dirinya, tetapi siswa akan mengikuti kelakuan negatif guru itu karena mereka beranggapan “guru sebagai panutan saja berprilaku seperti itu kenapa saya tidak boleh berprilaku seperti itu juga?”. Maka dari itu diharapkan agar hal itu tidak terjadi, guru harus selalu bisa berprilaku yang positif sehingga siswa bisa meniru prilaku guru yang positif tersebut.
Ketika ada terjadi penyimpangan-penyimpangan seperti contoh yang telah dipaparkan diatas, kemungkinan karena kurangnya bimbingan mengenai budi pekerti dan karakter pada siswa yang persentase terbesar diberikan di sekolah. Selain itu bisa disebabkan kurangnya perhatian guru terhadap siswa. Maksudnya disini guru tidak terlalu memperhatikan siswa baik itu mengenai prilaku, sikap dan cara perpakaian siswa. Sehingga siswa menjadi tidak terkontrol dan terkendali, kemudian menyebabkan penyimpangan-penyimpangan itu terjadi. Oleh karena itu, dapat dikatakan guru sangat memberikan pengeruh yang besar terhadap siswa baik itu cara berprilaku, berkata, dan lain sebagainya.
Apabila tidak ingin terjadi penyimpangan-penyimpangan seperti contoh diatas, sebaiknya guru memberikan perhatian lebih kepada siswanya, selain itu guru harus tegas dan bisa memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan penyimpangan-penyimpangan. Sehingga siswa akan merasa takut untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan tersebut. Selain itu, pada setiap pelajaran yang diajarakan, guru bisa menyelipkan pendidikan budi pekerti dan karakter kepada siswa. Tidak hanya itu saja, namun guru harus mampu menjadi contoh dan menjadi panutan bagi siswa di sekolah.
Untuk menjadi contoh dan panutan bagi siswa di sekolah, guru harus mampu menampilkan sikap, prilaku, dan tutur kata yang baik. Semua hal tersebut dapat dilakukan tergantung dari kepribadian yang dimiliki oleh guru itu sendiri. Namun tidak semua guru mampu menampilkan sikap, prilaku dan tutur kata yang baik. Banyak guru dilapangan kurang layak dijadikan panutan dan contoh bagi siswa. Sebagai contoh, banyak guru yang merokok dihadapan siswa padahal kita ketahui itu akan dapat mempengaruhi siswa untuk bisa mengikuti hal tersebut. Guru seharusnya sudah tahu kalau ia dijadikan panutan dan contoh sehingga ia harus bisa menjaga sikap dan tingkah lakunya di hadapan siswa. Bahkan lebih parah lagi siswa yang melihat hal tersebut akan membuat persepri yang salah. Bebrapa siswa bisa beranggapan bahwa “guru saja boleh merokok mengapa saya tidak?”.
Permasalahan yang diuraikan diatas, dapat di minimalisir oleh guru. Guru yang merupakan contoh dan panutan bagi siswa sepatutnya tidak melakukan hal tersebut diatas. Guru harus tahu bagaimana harus bersikap, berprilaku dan bertata bahasa yang baik di hadapan siswa. Selain itu guru harus tahu dan menanamkan pada dirinya bahwa semua siswa yang berada di sekolah menjadikan ia sebagai panutan dan contoh.
Semua guru pada lembaga pendidikan hendaknya mampu menjadi contoh yang baik bagi siswa. Alangkah baiknya apabila pemberian contoh yang baik itu dilakukan sejak dini, misalkan saja di tingkat sekolah dasar. Guru di sekolah dasar dapat memberikan atau menunjukkan hal yang kecil namun sangat berarti bagi siswa kedepannya. Sebagai contoh, guru membuang pembungkus permen di tempat sampah. Siswa yang melihat hal tersebut akan mengikuti atau meniru hal yang dilakukan oleh guru tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui siswa SD masih memiliki sifat imitasi atau meniru. Sehingga didalam diri siswa yang melihat hal tersebut akan tertanam nilai kebersihan terhadap lingkungan.
 Berdasarkan contoh-contoh yang telah diuraikan di atas, sangatlah penting kepribadian seorang guru yang tercermin melalui sikap dan prilaku yang baik ditampilkan atau ditunjukkan kepada peserta didik untuk menjadikan dirinya sebagai contoh dan panutan yang baik bagi peserta didik.  Selain itu, untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang mungkin dilakukan oleh peserta didik kedepannya, sebaiknya penanman sikap, prilaku dan budi pekerti ditanamkan sejak dini kepada siswa, yaitu pada saat siswa menginjak bangku sekolah dasar. Jadi guru di sekolah dasar harus mampu menjadi panutan yang baik bagi siswanya.

 Oleh: Anak Agung Istri Virnayani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar